Selasa, 13 Juli 2010

TUGAS TERAPI LATIHAN

PROTAP
PELAKSANAAN MANUAL REX
Extremitas superior
REX EKSENTRIK

 REGIO SHOLDER

1. Fleksi Sholder
a. Posisi Pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur dalam posisi anatomi, posisi sholder dalam keadaan fleksi penuh.
b. Posisi FT
FT berada di sisi lengan pasien pasien yang akan di gerakan
 Tangan Penggerak
Tangan kanan FT memegang disekitar pergelangan tangan pasien
 Tangan Stabilisator
Tangan kiriFT di letakkan pada lengan bawah siku.
c. Pelaksanaan
Tangan kanan FT di letakkan pada pergelangan tangan pasien, dan tangan kiri FT memegang sendi siku bagian bawah. Gerakkan tangan dari arah fleksi ke ekstensi (dari atas ke bawah) suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakkan.


2. Ekstensi Sholder
a. Posisi Pasien
Pasien tidur terlentang disisi tempat dalam posisi anatomi, posisi sholder (lengan atas) dalam keadaan ekstensi
b. Posisi FT
FT berada di sisi lengan pasien pasien yang akan di gerakan
 Tangan Penggerak
Tangan kiri FTmemegang di sekitar pergelangan tangan pasien
 Tangan Stabilisator
Tangan kanan FT di letakkan pada pergelangan tangan di bawah siku
c. Pelaksanaan
Tangan kiri FT memegang pergelangan tangan pasien, dan tangan FT saling bersilang dengan tangan kiri FT, tangan kanan FT memegang lengan bawah siku pasien, angkat lengan pasien dari arah ekstensi ke arah fleksi, (dari bawah ke atas ), suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakkan yang di berikan oleh FT



3. Abduksi Sholder
a. Posisi Pasien
Pasien dalam posisi tidur terlentang di sisi tempat tidur
b. Posisi FT
FT berada di sisi lengan pasien pasien yang akan di gerakan
 Tangan penggerak
Tangan kiri FT berada pada pergelagan tangan pasien
 Tangan Stabilisator
Tangan kanan FT di letakkan pada siku (dari bawah siku) yang bertujuan untuk menstabilkan gerakan
c. Pelaksanaan
Posisi sholder (lengan atas) pasien dalam kedaan abductor, kedua tangan dalam keadaan menyilang, gerakkan tangan pasien dari arah abduksi ke arah adduksi atau dari arah lateral kea rah medial, suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan oleh FT

4. Adduksi Sholder
a. Posisi Pasien
Pasien dalam posisi tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi lengan atas pasien dalam keadaan adduksi.
b. Posisi FT
FT berada di sisi lengan pasien pasien yang akan di gerakan
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT pada pergelangan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT memegang lengan bawah siku
c. Pelaksanaan
Posisi lengan atas pasien dalam keadaan adduksi (medial), letakkan tangan kanan pada pergelangan tngan pasien, tangan kiri FT menyanggah pada lengan bawah siku pasien . gerakkan tangan pasien dari adduksi kea rah abduksi atau dari arah medial kea rah lateral, suruh pasien untuk memberikan tahanan (melawan gerakan) terhadap gerakkan yang di berikan oleh FT






5. Eksorotasi Sholder
a. Poisisi Pasien
Pasien dalam posisi tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi lengan pasien dalam keadaan abduksi 90¬¬¬0 , disertai dengan fleksi elbow 45o, lengan atas dalam keadaan eksorotasi
b. Posisi FT
FT berada di sisi lengan pasien pasien yang akan di gerakan
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT memegang pergelangan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT berada pada bagian siku FT menekan Sholder Joint tepat pada m.pectoralis major dan jari-jari FT menahan siku pasien bagian bawah dengan cara menyilang
c. Pelaksanaan
Posisi lengan atas pasien dalam keadaan abduksi 900 disertai dengan fleksi elbow 450, lengan atas dalam keadaan eksorotasi (keluar) , letakkan tangan kanan FT memegang pergelangan tangan FT (kiri), disilangkan pada lengan atas pasien siku FT menekan sholder joint, tangan (jari-jari) FT menahan siku bawah pasien. Gerakkan tangan pasien dari arah dari arah eksorotasi kearah endorotasi atau dari arah luar ke dalam, suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakan yang diberikan oleh FT.

6. Endorotasi Sholder
a. Posisi Pasien
Pasien dalam posisi tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi lengan pasien dalam keadaan abduksi 900 di sertai dengan fleksi elbow 450, lengan atas dalam keadaan endorotasi (arah dalam).
b. Posisi terapis
Posisi FT berada berada di sisi lengan pasien yang akan di gerakkan.
 Tangan penggerak
Tangan kiri FT memegang pergelangan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Telapak tangan kanan FT menekan pada shoulder pasien
c. Pelaksanaan
Posisi lengan atas pasien dalam keadaan abduksi 900 di sertai dengan fleksi elbow 450, lengan atas dalam keadaan endorotasi (kedalam). letakkan tangan kiri FT di pergelangan tangan pasien, telapak tangan kanan FT menekan shoulder, lalu rotasikan dengan menggerakan lengan bawah seperti memutar roda dari arah bawah ke atas, lalu suruh pasienuntuk memberikan tahanan (melawan gerakan) terhadap gerakan yang di berikan oleh FT



 REGIO ELBOW

1. Fleksi elbow
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tengkurap dan lengan bawah dalam keadaan tergantung di sisi tempat tidur
b. Posisi FT
Posisi Ft berada di sisi tempat tidur, di samping lengan pasien yang akan di gerakkan
 Tangan penggerak
Tangan kiri FT memegang pergelangan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kanan FT menekan sholder pasien
c. Pelaksanaan
Posisi pasien dalam keadaan terlentang di sisi tempat tidur, tangan kiri FT memegang pergelangan tangan pasien. Dan tangan kanan FT menekan shoulder pasien. Gerakkan tangan pasien dari arah fleksi ke ekstensi, suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan oleh FT.


2. Ekstensi elbow
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan terlentang di sisi tempat tidur dengan di berikan penyanggah di bagian bawah distal lengan atas, shoulder joint di abadikan sekitar 350
b. Posisi FT
Poisisi FT berada di sisi lengan pasien yang akan di gerakkan
 Tangan penggerak
Tangan kiri FT memegang pergelangan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kanan FT menekan shoulder sebagai stabilisator
c. Pelaksanaan
Posisi lengan pasien diabduksikan sekitar 350dengan di berikan penyanggah di bagian bawah distal lengan atas, letakkan tangan kiri FT dan memegang pergelangan tangan pasien, gerakkan tangan pasien dari keadaan normal kearah fleksi. Suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakkan yang di berikan oleh FT, kemudian tangan kanan FT menekan Shoulder pasien agar tidak ikut bergerak saat pasien melakukan gerakan ekstensi.





3. Pronasi elbow
a. Posisi pasien
Posisi pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dan elbow pasien dalam keadaan fleksi 900, tangan (elbow) pasien dalam posisi pronasi
b. Posisi FT
FT berada dalam di sisi lengan pasien yang akan di gerakkan.
 Tangan penggerak
Kedua tangan FT mengapit pergelangan tangan pasien,tepat di ujung distal dari lengan bawah
 Tangan stabilisator
Pada gerakan ini yang menjadi stabilisator adalah tempat tidur terhadap elbow joint
c. Pelaksanaan
Genggam bagian distal lengan bawah denhan kedua tangan FT yang saling menjalin, gerakannya di putar dari arah pronasi ke supinasi atau dari arah bawah ke atas.

4. Supinasi elbow
a. Posisi pasien
Posisi pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dan elbow pasien dalam keadaan fleksi 900, lengan bawah pasien dalam posisi supinasi.
b. Posisi terapis
FT berada dalam di sisi I samping lengan tempat tidur lengan pasien yang akan di gerakkan.
 Tangan penggerak
Kedua tangan FT mengapit pergelangan tangan pasien,tepat di ujung distal dari lengan bawah
 Tangan stabilisator
Pada gerakan ini yang menjadi stabilisator adalah tempat tidur terhadap elbow joint
c. Pelaksanaan
Genggam bagian distal lengan bawah denhan kedua tangan FT yang saling menjalin, gerakannya di putar dari arah supinasi ke pronasi. Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakkan yang di berikan oleh FT







 REGIO WRIST

1. Palmar fleksi
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang di sisi temat tidur
b. Posisi FT
Posisi FT berada di depan tangan yang akan di gerakkan, FT dalam posisi duduk
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT menahan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT menekan lengan bawah pasien agar elbow joint tidak ikut bergerak
c. Pelaksanaan
Tangan kanan FT memegang dan menahan tangan pasien dan tangan kiri FT menekan lengan bawah pasien agar elbow tidak ikut bergerak, gerakkan tangan pasien ke arah dorso fleksi (dari atas ke bawah). Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan oleh FT.


2. Dorso fleksi
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang, berada di sisi tempat tidur
b. Posisi FT
Posisi FT berada di depan tangan pasien yang akan di gerakkan.
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT menahan tangan pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT menekan lengan bawah pasien agar elbow joint tidak ikut bergerak
c. Pelaksanaan
Tangan kanan FT memegang dan menahan tangan pasien dan tangan kiri FT menekan lengan bawah pasien agar elbow tidak ikut bergerak,gerakkan tangan pasien kea rah palmar fleksi (dari bawah ke atas) suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan oleh FT








3. Ulnar deviasi
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang, berada di sisi tempat tidur, tangan pasien dalam posisi ulnar deviasi
b. Posisi FT
posisiFT dalam posisi duduk, berada di depan tangan yang akan di gerakan
 Tangan penggerak
Tangan kiri FT memegang tangan pasien dengan tangan yaitu antara ibu jari dan jari-jari.
 Tangan stabilisator
Tangan kanan FT memegang lengan bawah pasien untuk menstabilkan gerakan
c. Pelaksanaan
Posisi tangan pasien dalam posisi ulnar deviasi, tangan kiri FT memegang dan menahan tangan pasien dan tangan kanan FT menumpu lengan bawah pasien agar elbow tidak ikut bergerak. Gerakkan tangan dari arah ulnar deviasi kea rah radial deviasi (dari arah lateral kearah medial)suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan oleh FT



4. Radial deviasi
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang, berada di sisi tempat tidur, tangan pasien dalam posisi radial deviasi
b. Posisi FT
posisiFT dalam posisi duduk, berada di depan tangan yang akan di gerakan
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT memegang tangan pasien dengan tangan yaitu antara ibu jari dan jari-jari
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT memegang lengan bawah pasien agar elbow jaint tidak ikut bergerak
c. Pelaksanaan
Posisi tangan pasien dalam posisi radial deviasi. Tangan kanan FT memegang tangan dengan menggunakan antara ibu jari dan jari-jari, tangan kiri FT memegang lengan bawah pasien . gerakkan tangan pasien dari arah radial deviasi ke arah ulnar deviasi (arah medial kea rah lateral), suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan oleh FT







 MCP JOINT

1. Fleksi MCP
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang, berada di sisi tempat tidur, tangan pasien dalam posisi fleksi
b. Posisi FT
Posisi FT berada di depan tangan pasien, dalam posisi duduk
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT memegang jari-jari pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT menahan pergelangan tangan pasien,
c. Pelaksanaan
Tangan kanan FT menahan jari-jari pasien, tangan kiri FT memegang pergelangan tangan pasien agar wrist joint tidak ikut bergerak saat di lakukan gerakan, suruh pasien untuk memberikan tahan terhadap gerakan yang di berakan oleh FT


2. Ekstensi MCP
a. Posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang, berada di sisi tempat tidur, tangan pasien dalam posisi ekstensi
b. Posisi FT
Posisi FT berada di depan tangan pasien, dalam posisi duduk
 Tangan penggerak
Tangan kanan FT memegang jari-jari pasien
 Tangan stabilisator
Tangan kiri FT menahan pergelangan tangan pasien,agar wrist joint tidak ikut bergerak
c. Pelaksanaan
Tangan kanan FT menahan jari-jari atau carpal pasien, tangan kiri FT memegang tangan pasien agar wrist joint tidak ikut bergerak saat di lakukan gerakan, gerakkan FT dari arah ekstensi kea rah fleksi,
suruh pasien untuk memberikan tahan terhadap gerakan yang di berakan oleh FT

PROTAP
PELAKSANAAN MANUAL REX

Extremitas superior

REX KOSENTRIK

A. REGIO HIP

1. Fleksi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien dapat diposisikan dengan dua cara yaitu:
• Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, kaki diluruskan
• Pasien terlentang di sisi tempat tidur dengan knee joint di fleksikan

b. Posisi Terapis
Terapis berada di sisi kaki ( Hip joint ) yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Cara 1: tangan terapis sebelah kiri memegang pergelangan kaki
Cara 2: tangan kanan terapis memegang tumit kaki
• Tangan stabilisator
Cara 1: tangan kanan terapis memegang knee pasien bagian bawah
Cara 2: tangan kiri terapis memegang lutut ( knee joint ) dari arah medial

c. Pelaksanaan
• Cara 1
Tangan kiri terapis memegang pergelangan kaki pasien dan juga berfungsi sebagai tahanan, kemudian tangan kanan terapis memegang knee bagian bawah. Kedua tangan terapis saling bersilang posisinya. Gerakkan kaki pasien dengan memfleksikan dari arah bawah ke atas dan dilakukan berulang.
• Cara 2
Tangan kanan terapis memegang tumit pasien yang berfungsi sebagai tahanan,
kemudian tangan kiri terapis memegang lutut ( knee joint) dari arah medial. Gerakkan kaki pasien dengan memfleksikan dengan ROM yang ada.











2. Ekstensi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien dapat diposisikan dengan 2 cara:
o Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dengan kaki diluruskan
o Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dengan knee joint difleksikan

b. Posisi Terapis
• Tangan penggerak
Cara 1: tangan terapis sebelah kanan memegang pergelangan kaki
Cara 2: tangan terapis sebelah kanan memegang tumit pasien
• Tangan stabilisator
Cara 1: tangan kiri terapis memegang lutut pasien ( di atas lutut pasien )
Cara 2: tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien (atas lutut pasien)

c. Pelaksanaan
• Cara 1:
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien dan tangan sebelah kiri memegang lutut bagian atas pasien. Gerakkan kaki pasien dari atas ke bawah dan lakukan secara berulang-ulang.
• Cara 2:
Tangan kanan terapis memegang pada tumit pasien yang berfungsi sebagai tahanan, kemudian tangan kiri terapis lutut pasien dari arah medial ( berada tepat di atas lutut pasien ). Gerakkan kaki pasien dari posisi fleksi ke ekstensi ( dari atas ke bawah ).

3. Abduksi Hip
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur dengan kaki diluruskan.

b. Posisi Terapis
Terapis berada di samping tempat tidur, di sisi kaki pasien ( hip joint )
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kakitepat di bagian bawahnya
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang tepat di atas lutut pasien

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki bagian bawahyang berfungsi sebagai tahanan, lalu tangan kiri terapis memegang tepat di atas lutut pasien. Gerakkan pasien dari arah medial ke arah lateral. Gerakan dilakukan secara berulang.






4. Adduksi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien dapat diposisikan dengan dua cara:
• Pasien tidur terlentang di sisi temapt tidur dengan kaki diluruskan, kaki pada posisi abduksi
• Knee joint ( sebelah kiri ) di fleksikan dan menyilang ke arah kaki kanan

b. Posisi Terapis
Terapis berada di sisi kaki pasien yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Cara 1: tangan kiri terapis memegang pergelangan kaki pasien
Cara 2: tangan kanan terapis memegang bagian atas pergelangan kaki
• Tangan stabilisator
Cara 1: tangan kanan terapis memegang lutut bagian bawah
Cara 2: yang berfungsi sebagai stabilisator pada gerakan adduksi yaitu knee joint (kiri) di fleksikan dan menyilang ke arah kaki kanan.

c. Pelaksanaan
• Cara 1
Tangan kiri terapis memegang pergelangan kaki yang berfungsi sebagai tahanan, kemudian tangan kanan terapis memegang lutut bagian bawah. Gerakkan kaki pasien dari arah abduksi ke arah adduksi (dari arah lateral ke medial). Lakukan secara berulang dengan memberikan tahanan.
• Cara 2
Posisi pasien dalam keadaan terlentang dengan knee joint sebelah kiri difleksikan dan menyilang ke arah kaki kanan pasien. Tangan kanan terapis memegang bagian atas pergelangan kaki, knee joint yang difleksikan yang saling bersilang juga berfungsi sebagai stabilisator. Gerakkan kaki dari arah lateral ke medial.


















5. Endorotasi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur dengan posisi fleksi 90 dan di ikuti fleksi knee 90

b. Posisi Terapis
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki yang berfungsi sebagai tahanan
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang lutut pasien atau tangan kiri terapis masuk menyilang memegang betis pasien.

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki yang berfungsi sebagai tahanan, kemudian lutut pasien dipegang. Tangan kiri terapis dari arah lateral atau dapat pula dengan tangan kiri terapis masuk menyilang memegang betis pasien. Gerakkan kaki dari arah ekso ke arah endo. Lakukan secara berulang.

6. Eksorotasi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien tidur disisi tempat tidur dengan posisi fleksi hip dan knee 90, dalam posisi endo.

b. Posisi Terapis
Terapis berada di sisi temapt tidur, tepat di samping kaki yang akan digerakkan.
• Tangan penggerak
Tangan kiri terapis memegang lutut pasien yang juga berfungsi sebagai tahanan.
• Tangan stabilisator
Tangan kanan terapis memegang pergelngan kaki (dipegang dari arah medial)

c. Pelaksanaan
Paha dan lutut pasien ditekuk pada posisi 90. Tangan kiri terapis memegang lutut pasien dan tangan kanan terapis memegang pergelngan kaki. Femur dirotasikan dengan menggerakkan tungkai dari arah endo ke arah ekso.








B. REGIO KNEE


1. Fleksi Knee
a. Posisi Pasien
Pasien dapat di posisikan tengkurap disisi tempat tidur dengan kaki diluruskan.

b. Posisi Terapis
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki dari arah bawah, yang juga berfungsi sebagai tahanan
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis menahan pada gluteus


c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki dari arah bawah dan tangan kiri terapis menahan pada gluteus agar hip joint tidak ikut bergerak. Knee joint difleksikan dengan cara menekuk lutut knee joint, kaki diangkat.



2. Ekstensi Knee
a. Posisi Pasien
Pasien diposisikan dengan tidur di sisi tempat tidur, knee joint dalam posisi fleksi penuh

b. Posisi Terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur di samping kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang paha bagian belakang , agak distal mendekati knee joint pasien

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien dan tangan kiri terapis memegang paha bagian belakang. Gerakkan kaki pasien dari arah fleksi ke ekstensi atau dari atas ke bawah. Lakukan gerakan secara berulang-ulang.

NOTE: Fleksi dan ekstensi knee dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu:





1. Fleksi Knee
a. Posisi Pasien
Pasien diposisikan tidur terlentang di sisi tempat tidur, hip dan knee difleksikan  45. Knee sebelah kanan di posisikan dalam keadaan ekstensi.

b. Posisi Terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur tepat di samping kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis masuk melewati bawah lutut pasien sebelah kanan. Palmar terapis memegang lutut kiri atas pasien, sehingga kaki pasien sebebalh kanan disanggah oleh lengan bawah terapis.

c. Pelaksanaan
Pasien dalam keadaan tidur terlentang. Posisi fleksi hip dan knee  45, knee kanan diposisikan denagn ekstensi. Tangan kiri terapis masuk melewati bawah lutut pasien sebelah kanan, lalu palmar terapis (kiri) memegang lutut kiri atas pasien. Sehingga kaki kanan pasien yang akan digerakkan disanggah dengan lengan bawah kiri terapis. Tangan kanan terapis pada pergelangan kaki pasien yang akan digerakkan. Geakkan kaki pasien dari arah ekstensi ke arah fleksi atau dari atas ke bawah. Gerakan dilakukan berulang-ulang.



2. Ekstensi knee
a. Posisi pasien
Pasien di posisikan tidur terlentang di sisi tempat tidur hip dan knee di fleksikan sekitar 450 dan knee sebelah kanan di posisikan dalam keadaan fleksi

b. Posisi Perapis
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pada pergelangan kaki bagian atas
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis masuk melewati lutut pasien sebelah kanan, palmar kiri terapis memegang atas lutut kiri pasien, sehingga kaki pasien sebelah kanan disanggah dengan lengan bawah pasien.







c. Pelaksanaan
Posisi pasien dalam keadaan tidur terlentang, posisi fleksi hip dan knee sekitar 450 knee pasien (kanan)di posisikan dalam keadan ekstensi, tangan kiri terapis masuk melewati bawah lutut pasien sebelah kanan. Kemudian palmar kiri terapis memegang atas lutut pasien sebelah kiri, sehingga kaki pasien sebelah kanan yang akan digerakkan tergantung karena disanggah dengan lengan bawah kiri terapis. Lalu tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien dari arah fleksi ke arah ekstensi atau dari arah bawah ke atas.



3. Eksorotasi knee
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi hip di fleksikan sekitar 450 posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi, knee pasien dalam posisi endorotasi

b. Posisi terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur, tepat di samping kaki yang akan di gerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pada punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang lutut pasien

c. Pelaksanaan
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi hip di fleksikan sekitar 450 posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi. Kemudian tangan kanan terapis memegang pada punggung kaki pasien, dan tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien, gerakkan kaki pasien dari arah endorotasi ke arah eksorotasi atau dari arah medial ke arah lateral














4. Endorotasi knee
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi hip di fleksikan sekitar 450 posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi, knee pasien dalam posisi eksorotasi

b. Posisi terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur, tepat di samping kaki yang akan di gerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pada punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien

c. Pelaksanaan
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi hip di fleksikan sekitar 450 posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi. Kemudian tangan kanan terapis memegang pada punggung kaki pasien, dan tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien. Gerakkan kaki pasien ke arah medial atau dari arah eksorotasi ke arah endorotasi



C. REGIO ANKLE

1. Dorso fleksi ankle

a. Posisi pasien
pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur

b. Posisi terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur di depan kaki yang akan di gerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang plantar pasien, tepatnya palmar terapis memegang tumit pasien dari bawah. Lengan bawah terapis menahan pada telapak kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien bagian atas

c. Pelaksanaan
Pasien tidur terlentang, tangan kanan terapis memegang sekitar malleolus, sehingga lengan bwah terapis menahan sekitar telapak kaki, tumit di tarik ke arah distal dengan jari-jari dan ibu jari sambil lengan bwah mendorong telapak kaki ke atas. Kemudian tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien. Agar knee joint tidak ikut bergerak,



2. Plantar fleksi
a. Posisi pasien
pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur

b. Posisi terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur di depan kaki yang akan di gerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis menyanggah tumit pasien.

c. pelaksanaan
Tangan kiri terapis memegang punggung kaki pasien, gerakkan kaki pasien ke arah bawah.



3. Eversi ankle
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi ankle di plantarkan

b. Posisi terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur di samping kaki yang akan di gerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pada punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang pada tumit pasien dari arah medial

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis di letakkan pada punggung satu kaki pasien kemudian letakkan tangan kiri terapis (jari-jari terapis) memegang pada sisi medial tumit, lalu putar ankle pasien ke arah luar







4. Inversi ankle
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, posisi ankle dalam posisi di plantarkan

b. Posisi terapis
posisi terapis berada di sisi tempat tidur, di samping kaki yang akan di gerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang tumit pasien dari arah medial

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis di letakkan pada punggung kaki pasien (ibu jari dan jari-jari terapis) kemudian letakkan tangan kiri terapis memegang pada sisi medial tumit, lalu putar ankle pasien kearah medial (dari arah lateral ke arah medial)



Protap
Pelaksanaan Manual Rex

Rex Konsentrik
A. REGIO HIP
1. Fleksi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien dapat diposisikan dengan dua cara yaitu:
• Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur, kaki diluruskan
• Pasien terlentang di sisi tempat tidur dengan knee joint di fleksikan

b. Posisi Terapis
Terapis berada di sisi kaki ( Hip joint ) yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Cara 1: tangan terapis sebelah kiri memegang pergelangan kaki
Cara 2: tangan kanan terapis memegang tumit kaki
• Tangan stabilisator
Cara 1: tangan kanan terapis memegang knee pasien bagian bawah
Cara 2: tangan kiri terapis memegang lutut ( knee joint ) dari arah medial

c. Pelaksanaan
• Cara 1
Tangan kiri terapis memegang pergelangan kaki pasien dan juga berfungsi sebagai tahanan, kemudian tangan kanan terapis memegang knee bagian bawah. Kedua tangan terapis saling bersilang posisinya. Gerakkan kaki pasien dengan memfleksikan dari arah bawah ke atas dan dilakukan berulang.
• Cara 2
Tangan kanan terapis memegang tumit pasien yang berfungsi sebagai tahanan,
kemudian tangan kiri terapis memegang lutut ( knee joint) dari arah medial. Gerakkan kaki pasien dengan memfleksikan dengan ROM yang ada.

2. Ekstensi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien dapat diposisikan dengan 2 cara:
• Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dengan kaki diluruskan
• Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dengan knee joint difleksikan

b. Posisi Terapis
• Tangan penggerak
Cara 1: tangan terapis sebelah kanan memegang pergelangan kaki
Cara 2: tangan terapis sebelah kanan memegang tumit pasien
• Tangan stabilisator
Cara 1: tangan kiri terapis memegang lutut pasien ( di atas lutut pasien )
Cara 2: tangan kiri terapis memegang pada lutut pasien ( di atas lutut pasien )

c. Pelaksanaan
• Cara 1:
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien dan tangan sebelah kiri memegang lutut bagian atas pasien. Gerakkan kaki pasien dari atas ke bawah dan lakukan secara berulang-ulang.
• Cara 2:
Tangan kanan terapis memegang pada tumit pasien yang berfungsi sebagai tahanan, kemudian tangan kiri terapis lutut pasien dari arah medial ( berada tepat di atas lutut pasien ). Gerakkan kaki pasien dari posisi fleksi ke ekstensi ( dari atas ke bawah ).

3. Abduksi Hip
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur dengan kaki diluruskan.

b. Posisi Terapis
Terapis berada di samping tempat tidur, di sisi kaki pasien ( hip joint )
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kakitepat di bagian bawahnya
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang tepat di atas lutut pasien

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki bagian bawahyang berfungsi sebagai tahanan, lalu tangan kiri terapis memegang tepat di atas lutut pasien. Gerakkan pasien dari arah medial ke arah lateral. Gerakan dilakukan secara berulang.

4. Adduksi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien dapat diposisikan dengan dua cara:
• Pasien tidur terlentang di sisi temapt tidur dengan kaki diluruskan, kaki pada posisi abduksi
• Knee joint ( sebelah kiri ) di fleksikan dan menyilang ke arah kaki kanan

b. Posisi Terapis
Terapis berada di sisi kaki pasien yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Cara 1: tangan kiri terapis memegang pergelangan kaki pasien
Cara 2: tangan kanan terapis memegang bagian atas pergelangan kaki
• Tangan stabilisator
Cara 1: tangan kanan terapis memegang lutut bagian bawah
Cara 2: yang berfungsi sebagai stabilisator pada gerakan adduksi yaitu knee joint (kiri) di fleksikan dan menyilang ke arah kaki kanan.

c. Pelaksanaan
• Cara 1
Tangan kiri terapis memegang pergelangan kaki yang berfungsi sebagai tahanan, kemudian tangan kanan terapis memegang lutut bagian bawah. Gerakkan kaki pasien dari arah abduksi ke arah adduksi (dari arah lateral ke medial). Lakukan secara berulang dengan memberikan tahanan.
• Cara 2
Posisi pasien dalam keadaan terlentang dengan knee joint sebelah kiri difleksikan dan menyilang ke arah kaki kanan pasien. Tangan kanan terapis memegang bagian atas pergelangan kaki, knee joint yang difleksikan yang saling bersilang juga berfungsi sebagai stabilisator. Gerakkan kaki dari arah lateral ke medial.

5. Endorotasi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien tidur terlentang di sisi tempat tidur dengan posisi fleksi 90 dan di ikuti fleksi knee 90

b. Posisi Terapis
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki yang berfungsi sebagai tahanan
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang lutut pasien atau tangan kiri terapis masuk menyilang memegang betis pasien.

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki yang berfungsi sebagai tahanan, kemudian lutut pasien dipegang. Tangan kiri terapis dari arah lateral atau dapat pula dengan tangan kiri terapis masuk menyilang memegang betis pasien. Gerakkan kaki dari arah ekso ke arah endo. Lakukan secara berulang.

6. Eksorotasi Hip
a. Posisi Pasien
Pasien tidur disisi tempat tidur dengan posisi fleksi hip dan knee 90, dalam posisi endo.

b. Posisi Terapis
Terapis berada di sisi temapt tidur, tepat di samping kaki yang akan digerakkan.
• Tangan penggerak
Tangan kiri terapis memegang lutut pasien yang juga berfungsi sebagai tahanan.
• Tangan stabilisator
Tangan kanan terapis memegang pergelngan kaki (dipegang dari arah medial)

c. Pelaksanaan
Paha dan lutut pasien ditekuk pada posisi 90. Tangan kiri terapis memegang lutut pasien dan tangan kanan terapis memegang pergelngan kaki. Femur dirotasikan dengan menggerakkan tungkai dari arah endo ke arah ekso.

B. REGIO KNEE
1. Fleksi Knee
a. Posisi Pasien
Pasien dapat di posisikan tengkurap disisi tempat tidur dengan kaki diluruskan.

b. Posisi Terapis
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki dari arah bawah, yang juga berfungsi sebagai tahanan
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis menahan pada gluteus




c. Pelaksanaan

Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki dari arah bawah dan tangan kiri terapis menahan pada gluteus agar hip joint tidak ikut bergerak. Knee joint difleksikan dengan cara menekuk lutut knee joint, kaki diangkat.

2. Ekstensi Knee
a. Posisi Pasien
Pasien diposisikan dengan tidur di sisi tempat tidur, knee joint dalam posisi fleksi penuh

b. Posisi Terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur di samping kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis memegang paha bagian belakang , agak distal mendekati knee joint pasien

c. Pelaksanaan
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien dan tangan kiri terapis memegang paha bagian belakang. Gerakkan kaki pasien dari arah fleksi ke ekstensi atau dari atas ke bawah. Lakukan gerakan secara berulang-ulang.

NOTE: Fleksi dan ekstensi knee dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu:

1. Fleksi Knee
a. Posisi Pasien
Pasien diposisikan tidur terlentang di sisi tempat tidur, hip dan knee difleksikan  45. Knee sebelah kanan di posisikan dalam keadaan ekstensi.

b. Posisi Terapis
Posisi terapis berada di sisi tempat tidur tepat di samping kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Tangan kanan terapis memegang pergelangan kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan kiri terapis masuk melewati bawah lutut pasien sebelah kanan. Palmar terapis memegang lutut kiri atas pasien, sehingga kaki pasien sebebalh kanan disanggah oleh lengan bawah terapis.

c. Pelaksanaan
Pasien dalam keadaan tidur terlentang. Posisi fleksi hip dan knee  45, knee kanan diposisikan denagn ekstensi. Tangan kiri terapis masuk melewati bawah lutut pasien sebelah kanan, lalu palmar terapis (kiri) memegang lutut kiri atas pasien. Sehingga kaki kanan pasien yang akan digerakkan disanggah dengan lengan bawah kiri terapis. Tangan kanan terapis pada pergelangan kaki pasien yang akan digerakkan. Geakkan kaki pasien dari arah ekstensi ke arah fleksi atau dari atas ke bawah. Gerakan dilakukan berulang-ulang.



PROTAP
Penatalaksanaan Manual REX
Extremitas inferior
Rex eksentrik
A. Regio Hip
1. Fleksi hip
a. Posisi pasien
Pasien dapat diposisikan dengan
• Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, kaki diluruskan
• Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur dengan fleksi knee 90 0 dan fleksi hip, hip dalam fleksi penuh
b. Posisi pasien
FTis berada disisi kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Cara I : tangan FTis (kanan) memegang pergelangan kaki
Cara II : tangan FT is (kanan) memegang pada tumit pasien
• Tangan stabilisator
Cara I : tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien (diatas lutut paisen)
Cara II : tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien ( diatas lutut pasien)
c. Pelaksanaan
Cara I :
Letakkan tangan FTis (kanan) memegang pergelangan kaki pasien , dan tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien (diatas lutut pasien), gerakkan kaki pasien dari arah fleksi kearah ekstensi, suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakkan yang diberikan oleh FTis.
Cara II :
Tangan FTis (kanan) memegang pada tumit pasien, kemudian tangan FTis (kiri) memegangpada lutut pasien dari arah medial (berada tepat diatas lutut pasien) gerakkan kaki pasien dari posisi fleksi keekstensi, suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang diberikan oleh FTis.
2. Ekstensi hip
a. Posisi pasien
Posisi pasien dapat diposisikan dengan dua cara
• Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, kaki diluruskan
• Pasien tidur terlentang disis tempat tidur dengan knee joint difleksikan
b. Posisi FTis
FTis berada disisi kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Cara I : tangan FTis (kiri) memegang pergelangan kaki
Cara II : tangan FTis (kanan) memegang tumit pasien
• Tangan stabilisator
Cara I :tangan FTis (kanan) memegang knee bagian bawah
Cara II : tangan FTis (kiri) memegang lutut knee (knee) dari arah medial
c. Pelaksanaan
Cara I :
Tangan FTis (kiri) memegang pergelangan kaki p[asien, kemudian tangan FTis (kanan) memegang knee bagian bawah, kedua tangan FTis saling bersilangan posisinya. Gerakkan kaki pasien dari posisi ekstensi keposisi fleksi, suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakkan.
Cara II :
Tangan FTis (kanan) memegang tumit pasien, dan tangan FTis (kiri) memegang lutut dari arah medial, gerakkan kaki pasien dari posisi ekstensi fleksi, suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap geraka
3. Abduksi hip
a. posisi pasien
pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, hip dalam posisi abduksi atau kearah lateral
b. posisis FTis
FTis berada disisi kaki yang akan digerakan
• Tangan pengerak
Tangan FTis (kiri) memegang pada pergelangan kakipasien
• Tangan stabilisator
Tangan Ftis (kanan) memegang pada lutut bagian bawah
c. Pelaksanaan
Tangan FTis (kiri) memegang pada pergelangan kaki pasien, dan tangan FTis (kanan)memegang pada lutut bagian bawah. Gerakkan kaki pasien dari arah abduksi kearah adduksi (lateralkemedial),suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakan.
4. Adduksi hip
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur
b. Posisi FTis
FT berada di samping tempat tidur disisi kaki yang akan digerakan
• Tangan pengerak
Tangan FTis (kanan) memegang pada pergelangan kaki
• Tangan stabilisator
tanganFtis (kiri) memegang tepat diatas lutut pasien
c. Pelaksanaan
Tangan Ft (kanan) memegang pada pergelangan kaki bagian bawah, dan tangan FTis (kiri) memegang tepat diatas lutut pasien. Gerakan kaki pasien dari posisi adduksi keabduksi (medial kelateral) suruh pasien untuk memberikan tahanan terhadap gerakan.
5. Endorotasi
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, dengan posisi fleksi hip dan knee 90O dalam posisi endorotasi
b. Posisi pasien
Ftis berada disisi tempat tidur, tepat disamping kaki yang akan digerakan
• Tangan penggerak
Tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien
• Tangan stabilisator
Tangan Ftis (kanan) memegang pada pergelangan kaki (dipegang dari arah medial)


c. Pelaksanaan
Tekuklah paha dan lutut pasien dalam posisi 90o, tangan Ft (kiri) memegang pada lutut pasien dan tangan FTis (kanan) memegang pada pergelangan kaki, rotasikan femur dengan menggerakan tungkai dari arah endorotasi kearah eksorotasi, pasien memberikan tahanan.
6. Eksorotasi hip
a. Posisi pasien
Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, dengan posisi fleksi hip900 dan fleksi knee 900
b. Posisi FTis
FTis berada disisi kaki yang akan digerakan
• Tangan penggerak
Tangan Ftis (kanan) memegang pada pergelangan kaki
• Tangan stabilisator
Tangan Ftis (kiri) memegang pada lutut pasien, sebagai stabilisator
c. Pelaksanaan
Tangan Ftis (kanan) memegang padapergelangan kaki, dan lutut pasien dipegang tangan Ftis (kiri) dari arah lateral, atau dapat pula tangan Ftis (kiri) masuk menyilang betis pasien, gerakkan kaki dari arah eksorotasi kearah endorotasi. Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan.

B. Regio knee
1. Fleksi knee
a. Posisi pasien
Pasien dapat diposisikan dengan tidur terlentang disisi tempattidur, knee dalam posisi fleksi penuh.
b. Posisi FTis
Posisi Ftis berada disisi tempat tidur tepat disamping kaki yang akan digerakan
• Tangan pengerak
Tangan FTis kanan memegang pada pergelangan kaki pasien
• Tangan stabilisatoe
Tangan FTis (kiri) memegang pada paha bagian belakang agar distal mendekati knee joint pasien
c. Pelaksanaan
Tangan Ftis (kanan) memegang pada pergelangan kaki pasien, dan tangan FTis (kiri) memegang pada paha bagian belakang. Gerakan kaki pasien dari fleksi ke ekstensi (arah atas ke bawah), suruhpasien memberikan tahanan terhadap gerakan.
2. Ekstensi knee
a. Posisi pasien
Pasien dapat diposisikan tengkurap disisi tempat tidur, dengan kaki diluruskan
b. Posisi FTis
FTis berada disisi tempat tidur tepat disamping kaki yang akan digerakan
• Tangan penggerak
Tangan Ftis kanan memegang pada pergelangan kaki dari arah bawah
• Tangan stabilisator
Tangan Ftis (kiri) menahan pada gluteus
c. Pergelangan
Tangan Ftis (kanan) memegang pada pergelangan kaki dari arah bawah, dan tangan Ftis (kiri) menahan pada gluteus. Gerakan kaki dari arah ekstensi kea rah fleksi. Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan. Fleksi dan ekstensi knee dapat dilakukan dengan mengunakan cara lain yaitu :
→ekstensi knee
a) Posisi pasien
Pasien dapat diposisikan tidur terlrntang disisi tempat tidur, hip dan knee difleksikan ± 450 dan knee (kanan) diposisikan dalam keadaan ekstensi.
b) Posisi Ftis
Posisi FTis berada disisi tempat tidur tepat disamping kaki yang akan di terapi
• tangan pengerak
Tangan Ftis (kanan) memegang pada pergelangan kaki pasien
• tangan stabilisator
Tangan Ftis (kiri) masuk melewati lutut pasien sebelah kanan, palmar Ftis (kiri) memegang atas lutut (kiri) sehingga kaki pasien (kanan) di sanggah dengan lengan bawah FTis


c) Pelaksanaan
Pasien dalam posisi tidur disisi tempat tidur, dengan posisi fleksi hip dan knee ± 45°, knee kanan pasien diposisiskan dalam keadaan ekstensi, tangan FTis (kiri) masuk melewati bawah lutut pasien sebelah kanan, kemudian palmar FTis (kiri) memegang atas lutut pasien (kiri), sehinga kaki pasien (kiri). Yang akan digerakan tergantung karna disanggah dengan lengan bawah FTis (kiri), kemudien tangan FTis (kanan) memegang pada pergelangan kaki pasien yang akan digerakan. Gerakkan kaki psien dari arah ekstensi kea rah fleksi atau dari arah atas ke bawah
→ Fleksi knee
a) Posisi pasien
Pasien dapat diposisikan tidur disisi tempat tidur hip dan knee di fleksikan ± 45°, dan knee (kanan) diposisikan dalam keadaan fleksi.
b) Posisi FTis
Pasien tidur disisi tempat tidur
• Tangan penggerak
Tangan FTis (kanan) memegang pada pergelangan kaki bagian atas
• tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) masuk melewati bawah lutut pasien sebelah (kanan), palmar FTis (kiri) memegang atas lutut (kiri) sehingga kaki pasien (kanan) disanggah dengan lengan bawah FTis
c) Pelaksanaan
Posisi pasien tidur terlentang, posisi fleksi hip dan knee ± 45°, knee pasien (kanan) diposisikan dalam keadaan akstensi, tangan FTis (kiri) masuk melewati bawah lutut pasien sebelah (kanan), kemudian palmar FTis (kiri), sehinga kaki pasien (kanan) yang akan digerakan tergntung karena disanggah dengan lengan bawah FTis (kiri), kemudian tangan FTis (kanan) memegang pada pergelangan pada pergelangan kaki pasien yang akan digerakkan. Gerakan kaki pasien dari posisi fleksi ke posisi ekstensi, suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang diberikan FTis.


3. Eksorotasi knee
a) Posisi pasien
Pasien tidur terlentang disisi posisi hip dan knee fleksi 45°, posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi, knee dalam posisi eksorotasi
b) Posisi FTis
Posisi FTis berada disisi tempat tidur, tepat disamping kaki yang akan di gerakan
• Tangan penggerak
Tangan FT (kanan) memegang pada punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien
c) Pelaksanaan
Posisi pasien tidur terlentang dengan posisi fleksi hip dan knee 45°, posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi, kemudian tangan FTis (kanan) memegang pada punggung kaki pasien, dan tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien. Gerakkan kaki pasien dariposisi eksorotasi ke posisi endorotasi. Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan yang di berikan FTis
4. Endorotasi knee
a) Posisi pasien
Pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, posisi hip di fleksikan 45° , posisi ankle dalam keadaan dorso fleksi, knee pasien dalam posisi endorotasi
b) Posisi FTis
Posisi FTis berada disisi tempat tidur, tepat disamping kaki yang akan di terapi
• Tangan penggerak
Tangan FTis (kanan) memegang pada punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien






c) Pelaksanaan
Posisi pasien tidur terlentang dengan posisi fleksi hip dan knee 45°, posisi ankle dalam posisi dorso fleksi, kemudian tangan FTis (kanan) memegang pada lutut pasien, gerakkan kaki pasien dari posisi endorotasi ke posisi eksorotasi, suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan.

c. Regio ankle
1. Dorso fleksi ankle
a) posisi pasien
pasien tidur terlentang disisi tempat tidur
b) posisi FFTis
posisi FTis berada disisi tempat tidur, didepan kaki yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Tangan FTis (kanan) memegang punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) menyanggah tumit pasien
c) pelaksanaan
tangan FTis (kanan) memegang punggung kaki pasien, gerakkan kaki pasien dari arah kebawah, suruh pasien memberikan tahanan terhadap yang diberikan
2. plantar fleksi ankle
a) posisi pasien
pasien tidur terlentang disisi tempat tidur
b) posisi FTis
posisi FTis berada disisi tempat tidur, didepan kaki pasien yang akan digerakkan
• Tangan penggerak
Tangan FTis (kanan) memegang kaki pasien, tepatnya palmar FTis memegang tumit pasien dari bawah, lengan bawah FTis menahan pada telapak kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) memegang pada lutut pasien bagian atas



c) pelaksanaan
pasien tidur terlentang, tangan FTis (kanan) memegang sekitar malleolus, sehingga lengan bawah FTis menahan sekitar telapak kaki. Tarik tumit kea rah distal dengan jari-jari dan ibu jari sambil lengan bawah mendorong telapak kaki ke atas, kemudian tangan FTis (kiri) memegang pada lututpasien, gerkkan kaki pasien dari arah bawah keatas. Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakkan.

3. Eversi ankle
a) Posisi pasien
pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, posisi ankle dalam keadaan plantar fleksi
b) posisi FTis
posisi FTis berada disisi tempat tidur disamping kaki yang akan digerakan
• Tangan pengerak
Tangan FTis (kanan) memegang punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) memegang tumit pasien dari arah medial
c) pelaksanaan
letakkan satu tangan FT (kanan) padapunggung kaki pasien (ibu jari dan jari-jari FTis), kemudian letakkan tangan FTis, tangan FTis (kiri) memegang pada sisi medial tumit, lalu putar ankle pasien kearah medial, suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakkan yang diberikan
4. Inversi ankle
a) Posisi pasien
pasien tidur terlentang disisi tempat tidur, posisi ankle diplantarkan
b) Posisi FTis
posisi FTis berada disisi tempat tidur disamping kaki yang akan digerakan
• Tangan penggerak
Tangan FTis (kanan) memegang pada punggung kaki pasien
• Tangan stabilisator
Tangan FTis (kiri) memegang tumit pasien dari arah medial


c) pelaksanaan
letakkan satu tangan FTis (kanan) pada punggung kaki pasien, kemudian letakkan tangan FTis (kiri), jari-jari FTis memegang pada sisi medial tumit, lalu putar ankle pasien kea rah luar. Suruh pasien memberikan tahanan terhadap gerakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar