Sabtu, 19 Juni 2010

laporan pratikum fisiologi fisis jantung

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung (bahasa latin, cor) adalah sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, dibalik tulang dada atau sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit kearah kiri.
Dalam proses perkembangannya, makhluk hidup sangat tergantung pada berfungsinya system kardiovaskuler secara optimal, dan kelainan yang terjadi pada system ini akan menyebabkan konsekkwensi klinik serius. Jantung sangat berperang penting bagi kehiudan manusia karena jantung memiliki fungsi vital yaitu untuk memompakan darah ke seluruh tubuh atau jaringan tubuh. Darah yang dipompa menghantarkan nutrisi dan o2 ke jaringan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga jaringan dapat hidup dan menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Melihat betapa pentingnya peranan jantung tersebut, kita perlu mempelajari tata cara pemeriksaan terjadi dari pemeriksaan ini. Dalam percobaan ini akan dilakukan pemeriksaan fisis jantung untuk mengetahui letak apeks, batas-batas jantung, dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah :
1. Mempelajari 4 cara pemeriksaan fisis jantung
2. Menentukan posisi daripada apeks jantung
3. Menentukan batas-batas jantung
4. Mempelajari suara-suara yang ditimbulkan oleh aktivitas jantung selama satu siklus.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jantung
Jantung adalah suatu organ bagian badan berotot dalam semua hewan bertulang belakang yang bertanggung jawab untuk pemompaan darah melalui sampai pembuluh darah oleh singkatan yang diulangi, rhytmic, atau suatu struktur serupa di (dalam) annelids, kerang-kerangan, dan hewan tak bertulang bel. istilah cardiac ( seperti di cardiology) alat-alat yang dihubungkan dengan jantung.
stuktur
Di dalam tubuh yang dibuat, jantung pada umumnya diposisikan di dalam rongga dada dengan bagian paling besar dari jantung set kepada yang ditinggalkan ( walaupun kadang-kadang itu pada sisi kanan, lihat dextrocardia), dibawah breastbone itu. Jantung pada umumnya merasa untuk menjadi pada sisi kiri sisi sebab jantung yang ditinggalkan ( bilik jantung yang ditinggalkan) lebih kuat ( memompa bagi semua komponen badan). Paru-paru tempat terbuka adalah lebih kecil dibanding kebenaran paru-paru tempat terbuka sebab jantung menduduki lebih dari ditinggalkan. Jantung diberi makan oleh serangan jantung peredaran dan yang terlampir oleh suatu kantung mengenal sebagai selaput jantung meliputi dua part. Selaput jantung yang berserat, dibuat dari jaringan tisu menghubungkan berserat tebal dan padat dan suatu struktur selaput ganda yang berisi suatu serous cairan untuk mengurangi friksi selama singkatan jantung ( serous selaput jantung). Jantung ditempatkan terletak di dalam mediastinum, yang yang pusat, bagian menyangkut rongga yang yang berkenaan dengan dada itu. Mediastinum juga berisi lain stuctures, seperti oesophagus dan batang tenggorok, dan diapit sebelah menyebelah oleh disegala tempat rongga berkenaan dengan paru-paru, yang mana memondokkan paru-paru. (http://en.wikipedia.org)
ventricular gallop
Jantung ekstra nampak dalam kaitan dengan ventricular cepat mengisi. Pendeteksian dan jenis: yang terdengar di atas puncak kulminasi; whlie pasien adalah pada terlentang atau meninggalkan posisi cabang samping.
penemuan pada atas pengujian: awal titik nada lemparan yang rendah daistolic jantung ekstra nampak. meningkat/kan[lah dengan inspirasi, latihan, elavation kaki dan dengan meningkat kembalian pembuluh darah.
Atrial gallop
Jantung keempat nampak dalam kaitan dengan atrial pengeluaran kuat
pendeteksian dan jenis: yang terdengar di atas puncak kulminasi; sedang pasien adalah pada terlentang atau semilateral posisi yang ditinggalkan
penemuan pada atas pengujian: titik nada lemparan rendah jantung ekstra nampak pada akhir-akhirnya diastole atau awal systole. Meningkatkan dengan inspirasi dipaksa, latihan, elavation kaki, dan dengan kembalian pembuluh darah increased. (file://H:Other/New %20Folder/s3.htm)
periode menyangkut ventricular

untuk kepentingan clatiry adalah periode ventricular systole dan diastole kadang-kadang dibagi lagi lebih lanjut . Pengamatan figur 247 sekali lagi, akan jadi dicatat bahwa ada suatu interval pendek/singkat antara penutup dari A-V klep dan pembukaan menyangkut klep berkenaan dengan paru-paru dan yang aortic. Selama interval bilik jantung meningkat/kan tegangan nya tetapi tidak berkurang volume nya, oleh karena itu, serabut otot yang panjangnya tetap, di mana alasan interval dikenal sebagai neriod singkatan isometrik.
Antara pembukaan menyangkut semilunar klep dan penutup mereka, darah mengalir dari bilik jantung itu. tekanan di bilik jantung tidak ber;ubah sampai jumlah besar tertentu meskipun demikian serabut otot dari bilik jantung ber;ubah mereka sangat panjang, oleh karena itu, otot mengontrak hampir isotonically, dan tihs periode dari contactionor periode pengeluaran isotonik.
Yang dengan seketika setelah semilunar klep menutup dan sebelum di depan A-V klep membuka, bilik jantung secara relatif kecil sebab mereka sudah mengosongkan suatu porsi yang besar dari;ttg darah mereka. lagipula, panjangnya dari ventricular otot serabut lakukan ont ber;ubah sampai A-V klep membuka, tetapi tegangan mereka melanjut untuk berkurang. Periode ini memanggil periode relaksasi isometrik sebab ventricular otot sedang bersantai isometrically.
Beberapa ahli fisiologi mempertimbangkan diastole untuk mulai ketika perhentian jantung yang mengeluarkan darah. oleh karena itu, periode antara akhir penutup dan pengeluaran dari semilunar klep memanggil periode yang protodiastolic.
Setelah A-V klep membuka, semua ventricular musculature tinggal dalam keadaan relaksasi sampai kepada titik A-V klep terpotong. alinea terlalu besar, (guyton,2001)
pertimbangan anatomi
di dalam jantung mammalian 4-chambered, SA tangkai bengkak urat terletak di simpangan dari atasan vena cava dengan hak atrium. AV tangkai bengkak urat terletak di dalam kebenaran pantat membagi-bagikan interatrial sekat ( Fig28-1). Ada 3 bundel atrial serabut yang berisi purkinje mengetik serabut dan melakukan dorongan gerakan hati dari SA tangkai pohon bengkak urat kepada AV kode internodal bidang Wenckebach yang di depan, dan pantat itu internodal bidang thorel. serabut ini memusat dan dengan serabut didalam AV tangkai pohon bengkak urat. AV tangkai pohon bengkak urat adalah berlanjut dengan bundel dari nya, yang mana menyemburkan suatu cabang bundel ditinggalkan ada di puncak menyangkut interventricular sekat dan melanjut seperti hak bundel cabang. Cabang bundel yang ditinggalkan membagi dalam suatu fascicle di depan yang lari subendocardially menurun yang manapun sisi menyangkut sekat dan berhubungan dengan purkinje sistem, serabut yang mana tersebar kepada semua bagian-bagian dari ventricular myocardium (ganong,2000)
A. Siklus Jantung
1. Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (systole) dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir systole dan diastole berikutnya.
a. Kontraksi janutng mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arateri.
b. Walaupun sisi kiri dan kanan jantung memiliki tekanan atrium dan ventricular yang berbeda, sisi-sisi tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersamaan serta aliran darah yang sama.
2. Peristiwa mekanik dalam siklus jantung.
a. Selama masa diastole, tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
1. Atrium secara pasif terus-menerus menerima darah dari vena (vena kava superior dan inferior, vena pulmonar).
2. Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang terbuka.
3. Tekanan ventricular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang masuk.
4. Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam pembuluh-pembuluh lebih besar daripada tekanan dalam ventrikel.
5. Sekitar 70% pengisian ventricular berlangsung sebelum systole atrial.
b. Akhir diastole ventricular. Nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan peningkatan tekanan dalam atrium mendoroanng tambahan darah sebanyak 30 % ke dalam ventrikel.
1. Tekanan dalam atrium kiri meningkat antara 7 sampai 8 mmHg; tekanan dalam atrium kanan meningkat antara 4 sampai 6 mmHg.
2. Volume diastolic akhir adalah volume darah dalam setiap ventrikel di akhir diastole. Volume normalnya sekitar 120 ml.
c. Sistole vnetrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera menutup
1. Vnetrikel kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat berubah. Ini disebut periode kontraksi isovolumetrik.
2. Bunyi katup yang menutup merupakan bunyi jantung pertama.
3. Jika kontraksi ventricular berlanjut, tekanan akan meningkat dalam ventrikel kanan, mendorong katup semilunar aorta dan pulmoner untuk terbuka.
d. Ejeksi darah ventricular ke dalam arteri
1. Tidak semua darah ventricular dikeluarkan saaat kontraksi. Volume sistolik akhir darah yang tersisa pada akhir systole adalah sekitar 50 ml.
2. Isi kuncup (70 ml) adalah perbedaan antara volume diastole akhir (120 ml) dan volume systole akhir (50 ml).
e. Diastole Akhir.
1. Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmolar, sehingga katup semilunar menutup (bunyi jantung kedua).
2. Ceruk dikrotik yang memperlihatkan adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta.
Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam 100 mmHg sampai mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali. (Ethel Sloane,2004)
B. Bunyi jantung
Bunyi jantung adalah suara yang dihasilkan dari denyutan jantung dan aliran darah yang melewatinya. Disebut juga denyut jantung. Untuk memeriksanya digunakan steteskop.
Bunyi jantung dibagi menjadi bunyi jantung normal dan patologis yang mengindikasian suatu penyakit. Bunyi jantung dikenali sebagai lub dan dub secara bergantian. Bunyi murmur dihasilakan oleh turbulensi aliran darah di jantung. Stenosis merupakan penyebab dari turbulensi tersebut. Insufidiensi katup menyebabkan aliran darah berbalik dan bertabrakan dengan aliran yang berlawanan arah. Pada keadaan ini, murmur akan terdengar menjadi bagian dari tiap siklus jantung.
a. Normal jantung normal
Bunyi pertama, SI, disebabkan oleh penutupan katup atrioventrikular, yaitu mitral dan trikuspidalis, pada saat awal sari kontraksi ventrikel, atau sistol. Ketika tekanan ventrikel meningkat diatas tekanan atrium, arus darah vena tiba-tiba terbalik ke atrium, katup menutup dan pencegahan regurgitasi darah dari ventrikel kembali ke atrium. Bunyi SI adalah gema dari darah yang dikaitkan dengan pentupan katup.
Bunyi kedua, S2, disebabkan penutupan katup aorta dan pulmonal pad akhir sistol ventrikularis, awal dari diastole. ketika ventrikel kiri kosong, tekanan jauh dibawah aorta, aliran darah di aorta berbalik ke ventrikel kiri dan dihalangi oleh penutupan katup aorta. Serupa juga dengan ventrikel kanan, ketika tekanan di ventrikel kanan menurun dibawah tekanan pulmonalis, katub pulmonalis menutup.
b. Bunyi jantung tidak normal
Bunyi murmur dihasilkan dari turbulensi aliran darah. Regurgitasi katup mitral kebanyakan dikenal seperti murmur. Stenosis katup aorta mengakibatkan peningkatan bunyi murmur sistolik. Bunyi murmur lainnya diasosiasiksn dengan pembukaan yang tidak normal dari ventrikel kiri dan kanan atau aliran darah balik dari aorta dan arteri pulmanalis yang menyebabkan tekanan jantung menurun.(speedytown.com)


BAB IV
METODOLOGI PERCOBAAN
A. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah stetoskop
B. CARA KERJA
Orang coba berbaring terlentang dengan kepala sebelah pemeriksa, kemudian lakukanlah cara-cara sebagai berikut :
1. Inspeksi (periksa pandang)
Perhatikan posisi dari denyut jantung dan nyatakan titik terendah dan terluar dari pada palpasi jantung maksimum. Biasanya ini terletak pada ruang interkostal 5 mkiri sternum.
2. Palpasi ( periksa raba)
Rabalah dengan jari pada daerah apeks dan rasakanlah dorongan dari apeks selama systole-ventrikel
3. Perkusi (periksa ketuk)
Letakkanlah jari telunjuk tanga kiri pada dinding toraks dan ketuklah dengan jari tengah tangan kanan. Mul-mula jari telunjuk tanga kiri diletakkan di atas daerah paru-paru kemudian sambil mengetuk pindahkanlah jari ntersebut menuju ke daerah jantung. Perhatikan saat terjadinya perubahan dari bunyi ketukan yang terdengar dan berilah tanda pada tempat tersebut. Dengan demikian dapat dilukiskan batas-batas dari jantung.
SUARA JANTUNG PERTAMA (SI)
Letakkanlah stetoskop pada dada yaitu pada ruang interkostal V sebelah kiri sternum di atas apeks jantung. Pada tempat ini S1 terdengar sangat jelas denga intensitas yang maksimum.
SUARA JANTUNG KEDUA (S2)
Letakkan stetoskop pada ruangintercostal II sebelah kanan sternum. Disini paling jelas terdengar S2. Pada daerah pulmonary (pinggir kiri sternum bagian atas) normal dapat didengar dua komponen S2 (suara kedua yang terpisah). Komponen I disebabkan oleh penutupan katup aorta sedangkan komponen II disebabkan oleh penutupan katup pulmonalis.
Pemisahan (spiliitting) dari S2 ini menjadi lebih lebar (lebih jelas) pada waktu inspirasi. Letakkan stetoskop pada pinggir kiri sternum bagian atas dan dengarkan apakah terjadi pemisahan S2 pada waktu inspirasi dalam.
SUARA JANTUNG KETIGA (S3)
Suaranya ini umumnya terdengar pada orang muda, paling jelas pada apeks jantung. Sifatnya lemah dan terjadi kira-kira 0,08 detik sesudah S2. Suara ini disebabkan oleh osilasi pada dinding ventrikel akibat masuknya darah dari atrium denga cepat (rapid filling). Letakkan stetoskop pada apeks jantung (interkostal V kiri) dan dengarkan ada tidaknya S3 sesudah S2. Untuk memperjelas S3 tinggikanlah tungaki orang coba atau mintalah orang coba untuk melakukan kegiatan sebentar.
SUARA JANTUNG KEEMPAT (S4 )
Normal suara ini tidak terdengar denga stetoskop kecuali pada keadaan paatologis. S4 ini terjadi akibat kontraksi atrium yang meneyebabkan darah masuk kedalam ventrikel denga cepat.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan pada orang coba atas nama Ashabul diper kahfi dengan hasil :
- keadaan umum (inspeksi) : tampak sehat, kurus, skleranya normal, tidak terdapat edem.
- thoraks : bentuknya simetris, tidak terdapat penonjolan maupun bekas luka, inspirisin dan ekspirasi normal.
-palpasi, perabaan pad dareah apeks jantung dengan menggunakan telapak tangan tengah diperoleh hasil : gaya dorong jantung normal dan daerah palpasi tidak menunjukkan tanda-tanda abnormal.
-perkusu jantung menghasilkan bunyi pekak relative.
Batas atas : bunyi sonor ke pekak relative (batas atas paru-basis jantung), intercosta II
Batas bawah : bunyi pekak relative menjadi pekak (batas jantung bawah dengan hati) interkosta V.
Batas kanan : perkusi ke arah medial, linea parastenalis dekstra.
Batas kiri : perkusi dari linea midaksila kea rah media, terdengar perubahan bunyi dari sonor ke pekak relative, linea midelavikula.
- Auskultasi
Mendengarkan bunyi jantung dengan menggunakan teleskop.
SI : pada ruang ICS V ebelah kiri sternum (apeks), dapat terdengar jelas dengan intensitas maksimum.
S2 : pada ruang ICS II sebelah kanan sternum (basal) dapat terdengar dengan jelas. Terdapat dua komponen S2 yang dapat terdengar jelas, yang pertama yaitu karena disebabkan penutupan katup pulmonalis. Suara ini dapat terdengar jelas pada saat orang coba melakukan inspirasi dalam.
S3 : tidak terdengar.
S4 : tidak terdengar.
B. Pembahasan
Pemeriksaan fisis jantung dapat dilakukan dengan 4 cara. Cara tersebut yaitu dengan melakukan inspeksi (pemeriksaan dengan melihat), palpasi(pemeriksaan bunyi jantung), perkusi(pemeriksaan dengan cara mengetuk), dan auskultasi(pemeriksaan dengan mendengar bunyi jantung). Pemeriksaan dengan keempat car ini dilakukan untuk mengetahui letak apeks jantung, batas-batas jantung, dan bunyi yang di hasilkan jantung pada saat beraktivitas pada satu siklus jantung.
Inspeksi yang dilakukan pada orang coba untuk melihat keadaan keseluruhan daerah jantung jika dilihat dari luar seperti pucat, atau tidaknya orang coba, pergerakan dada simetris atau tidaknya orang coba, pergerakan dada simetris atau tidak, dan memperhatikan posisi dari denyut apeks jantung, memperhatikan bentuk prekordial apakah normal, mengalami depresi atau ada tonjolan asimetris yang disebabkan pembesaran jantung sejak kecil. Hipertropi dan dilatasi ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi akibat kelainan congenital. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, tidak terlihat kelainan dari pemeriksaan inspeksi ini. Garis anatomis pada permukaan badan yang penting dalam melakukan pemeriksaan dada adalah: garis tengah sterna, garis tengah klavikula, garis anterior aksilar, dan garis parasternal kiri dan kanan.
Palpasi dilakukan dengan meraba daerah permukaan kullit daerah jantung untuk merasakan denyut jantung pada daerah jantung dan merasakan gaya dorong dari apeks tersebut. Selain itu, palpasi dilakukan untuk mengetahui adanya hipertropi dan dilatasi ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi karena kelainan congenital. Biasanya, jika terdapat dinding dada yang tebal atau emfiisemiapulmona impuls jantung hanya dapat teraba jika pasien duduk tegap atau membungkuk kedepan. Akan tetapi pada orang yang mengalami obesitas terkadang sulit untuk melihat dan meraba ituscordiks. Pada insufisiensi aorta dan mitral jika ventrikel harus bekerja melawan resistensi yang rendah impuls apeks tersebut juga kuat, tetapi mempunyai amplitude yang lebih besar dan lebih mendadak serta lebih hidup. Dalam percobaan ini, denyut jantung daerah apeks dari orang coba dapat dirasakan dan tidak terdapat kelainan seperti hipertropi atau kelainan denyut jantung.
Setelah pemeriksaan inspeksi dan palpasi kemudian dilakukan pemeriksaan dengan perkusi yang bertujuan untuk mengetahui letak dan batas-batas jantung dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan. Pada keadaan normal jantung mempunyai bunyi pekak relative karena selain jantung merupakan padatan jantung juga mempunyai rongga dan cairan. Sebelum melakukan perkusi, pemeriksa terlebih dahulu menetapkan IC2 dan IC5.
Setelah 3 pemeriksaan diatas, orang coba kemudian diperiksa dengan auskultasi atau mendengar bunyi jantung dengan menggunakan steteskop. Dengan auskultasi, keadaan fisiologis jantung dapat diketahui utamanya pada bunyi yang dihasilkan. Terdapat 4 bunyi jantung dan yang dapat di dengar melalui stetoskop adalah bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2. Bunyi jantung 3 terdengar lemah atau bahkan tidak terdengar dan secara fisiologis dapat terdengar jelas setelah melakukan aktivitas berat seperti olahraga. Bunyi jatung 4 hanya terdengar pada keadaan patologis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik pada praktikum ini adalah :
Pemeriksaan jantung di lakukan dengan 4 cara yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Batas-batas jantung : sebelah superior ibterkosta II dekstra, sebelah interior interkosta V sinistra, sebelah dekstra linea parasternalis, dan sinistra linea midea clavicularis.
Dari bunyi jantung SI,S2,S3,dan S4 hanya S1 dan S2 yang terdengar jelas sedangkan S3 terdengar lemah. S4 terdengar bila terjadi keadaan patologis. Bunyi Jantung adalah suara yang dihasilakan dari denyutan jantung dan aliran darah yang melewatinya, disebut juga denyut jantung. Untuk memeriksanya digunakan stetoskop.
B. Saran
1. Sebaiknya praktikumnya dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai jadwal yang telah ditentukan
2. Sebaiknya alat-alat pendukung praktikum dilengkapi untuk kelancaran praktikum fisiologi
3. Materi-materi yang dijelaskan dalam praktikum sebaiknya dijelaskan lebih rinci sehingga dalam penyusunan laporan tidak mengalami hambatan





DAFTAR PUSTAKA
W.F. Ganong.2000.review of medical physiology.Lithographed in USA,
California
Guyton.2001.text book of medical phsyiologi.Saunders, Newyork
Sloane Ethel.2001.anatomi dan fisiologi untuk pemula.penerbit buku
Kedokteran EGC,Jakarta
(http://speedytown.com)
(http://en.wikipedia.org)
(file://H:Other/New %20Folder/s3.htm)










LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar